Biaya tiket masuk Rp 40 ribu dan anak umur dua tahun ke atas sudah harus membayar tiket. Di area loket, ada semacam toko suvenir tapi berupa tanaman hias. Dan Kauri yang senang sekali dengan bunga, berbinar-binar melihat aneka rupa warna bunga Krisan. Saya bilang, "Kauri boleh beli bunga setelah pulang dari Kuntum ya." Setelah melewati petugas sobek tiket, Kauri yang juga senang melihat ikan, heboh dengan penampakan kolam beberapa jenis ikan.
Dari kandang kelinci, kambing dan sapi, kami menuju kandang unggas. Dan pakan yang sudah dibeli, mubazir juga. Akhirnya kami hanya melihat-lihat saja. Tidak jauh dari kandang unggas, ada berbagai macam kolam ikan. Ada kolam kecil untuk kegiatan tangkap ikan. Tapi, kami tidak mengambil kegiatan ini. Jadi, saya tidak tahu berapa biaya yang perlu dikeluarkan. Menurut adik ipar kegiatan tsb dikenai biaya sekitar Rp 100 ribu per kolam. Chaska tertarik memancing ikan di kolam yang lebih besar. Kail pancingan disewakan sebesar Rp 15 ribu sepuasnya. Sayangnya, kail pancingan tidak tersedia karena sudah disewa semua. Hujan mulai turun. Chaska yang ingin sekali memancing mulai merajuk. Akhirnya ditawari ayahnya untuk naik kuda selama menunggu pancingan dikembalikan. Ternyata, kuda pun tidak bisa dinaiki. Jadilah, Chaska manyun.
Sambil menunggu hujan reda, kami ishoma. Oh ia, di pintu masuk Kuntum sebenarnya ada tulisan "Dilarang Membawa Makanan Dari Luar". Tapi, kami nekat bawa bekal dari rumah untuk menghemat pengeluaran. Dan petugasnya sama sekali tidak menegur kami tuh. Di dalam Kuntum memang tersedia beberapa kantin. Tapi tidak menjual makanan berat. Jadi, yang mau bawa bekal makan siang, bawa saja. Pengunjung lain juga banyak yang membawa bekal kok. Asalkan setelah makan, selalu menjaga kebersihan ya. Tambahan informasi, harga makanan dan minuman yang dijual di kantin Kuntum cukup murah.
Cuaca saat itu agak mendung. Di area berkuda kami hanya melihat-lihat sebentar. Lalu, kami bermaksud kembali ke kolam ikan. Ndilalah, di tengan jalan hujan turun deras sekali. Setengah berlari, kami berteduh ke kandang ayam terdekat. Kami cuma bertahan sebentar di kandang ayam karena tempatnya kecil. Akibatnya kami kena tampias air hujan. Kami pun memutuskan kembali ke area kantin yang ruangannya lebih besar.
Selain sayuran, ada berbagai aneka buah-buahan yang boleh dipetik. Chaska sempat memetik sebuah buah ara karena dia penasaran bentuk dan rasanya seperti apa. Ingat ya, meskipun hanya satu buah, timbang dan bayar dulu sebelum pulang. Sebelum pulang, Chaska berkata, "Nanti kita kesini lagi, nyerok ikan ya mah." Oke, nak!
No comments:
Post a Comment