Wednesday, December 17, 2014

Kaleidoskop 2013-2014

1. Holiday Program Pingu's Bintaro di Rumah Sains Ilma, Desember 2013


Seperti biasa, ikut nebeng program liburan Pingu's English Course. Kali ini bertempat di Rumah Sains Ilma. Acara dimulai dengan perkenalan para kakak pengajar. Lalu dilanjutkan dengan permainan yang berhubungan dengan sains. Anak-anak kemudian dibagi beberapa kelompok. Mereka pun belajar berbagai percobaan sains seperti membuat roket air, membuat patung kepik dari gips, dan menghias biskuit. Acara ditutup dengan permainan yang lagi-lagi mengangkat tema sains. Rumah Sains Ilma juga menjual percobaan-percobaan sains yang bisa dilakukan di rumah.


2. Membuat Biskuit Hias Untuk Dijual, Desember 2013



Kegiatan ini dilakukan ketika Chaska ingin beli mainan yang harganya cukup "wah". Papa-nya Chaska setuju untuk membelikan tapi hanya 3/4 dari harga mainan tsb. Chaska harus putar otak untuk menutupi kekurangannya. Papa-nya Chaska memberi usul untuk menjual sesuatu. Kebetulan, beberapa saat sebelumnya Chaska baru mengikuti program liburan di Pingu's English Course. Salah satu kegiatannya adalah membuat biskuit hias seperti diatas. Dibantu saya, Chaska menghias biskuit-biskuit tsb.
Ada proses tawar menawar harga juga dalam kegiatan ini ketika Chaska menjual ke tante-tantenya. Meskipun Chaska tidak berhasil memenuhi target penjualan, kami ingin Chaska belajar bahwa kalau kita menginginkan sesuatu harus berusaha. 
Karena uang yang dihasilkan tidak cukup menutup kekurangan uang, maka kami menawarkan apakah Chaska mau terus menjual kue atau tidak membeli mainan selama lima bulan. Chaska pun memilih yang kedua. Buat kami ngga masalah selama Chaska bertanggung jawab akan pilihannya. Dan ternyata, Chaska sanggup ngga merengek beli mainan selama lima bulan.


3. Holiday Program Pingu's English Bintaro, Juni 2014 tema kebudayaan Perancis



Lagi-lagi, kami ikut holiday program Pingu's English Bintaro. Lokasi kegiatan berada di tempat kursus Pingu. Temanya mengenai kebudayaan negara. Kebetulan yang kami ikuti adalah kebudayaan Perancis. Sebelum kegiatan dimulai, wajah dan tangan peserta digambar dengan warna bendera Perancis. Lalu, anak-anak dikumpulkan dan dibagi ke beberapa kelompok. Lalu mereka belajar beberapa kosakata dalam bahasa Perancis oleh tamu pengajar.
Kemudian, Chaska dan kelompoknya dibawa ke kelas untuk mengikuti kegiatan gunting dan tempel maskot Pingu. Setelah selesai, anak-anak dibawa ke luar ruangan untuk melihat demo memasak fettucine dan pancake. Awalnya, saya pikir anak-anak akan dilibatkan membuat makanan tsb. Tapi, mereka hanya melihat saja. Ya, keruan saja anak-anak ngga fokus. Ada yang bosan. Ada yang histeris mencari mbaknya. Ada yang pecicilan. Suasananya riuh sekali deh :D


4. Lomba 17 Agustus di lingkungan RT, Agustus 2014


Sebenarnya ada empat lomba yang diikuti Chaska. Lomba yang lain adalah makan kerupuk dan mewarnai. Saya tidak bisa ikut menemani karena harus mengeloni si bungsu.


5. Kursus Bahasa Inggris, awal Oktober 2014

Berawal dari sebuah berita tentang kelas online untuk tingkat SMA di salah satu negara bagian Amerika Serikat, saya nyeletuk ke pasangan: "wah, ini bisa buat Chaska nanti". "Bahasa Inggrisnya harus kuat tuh, kata pasangan". Ya udah, Chaska ikut les aja", kata saya. Ketika saya tawarkan ke Chaska, dia tampak antusias. "Mau...mau," katanya. Sewaktu mendaftar, Chaska saya ajak supaya dia kenal dengan tempat belajarnya kelak. Saya pun menunggui ketika Chaska ikut tes penempatan pada Agustus 2014. Sempat khawatir, karena seumur-umur Chaska belum pernah ikut tes-tes semacam itu. Padahal sih yakin akan masuk. Itu kan tes untuk mengukur kemampuan bahasa si anak, tho? Benar saja, Chaska diterima dan masuk level paling dasar. Alhamdulillah, sampai sekarang Chaska masih antusias belajar bahasa Inggris. Chaska pun belum pernah absen. Bahkan ketika oma-nya mengajak bolos ke Indramayu. Chaska menolak dengan alasan mau les saja. 



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...