Saturday, October 15, 2016

Wisata ke Kuntum Farm Field Bogor

Hari ini, kami sekeluarga plus adik-adik ipar berkunjung ke Kuntum Farm Field di Bogor. Sebenarnya saya ragu-ragu datang kesini mengingat sudah masuk musim hujan. Tapi ya, bismillah saja deh. Berhubung akhir pekan, kami berusaha berangkat lebih awal untuk menghindari macet. Kami tiba di Kuntum pukul 09.30 WIB dan area parkir mobil sudah cukup ramai. Oh iya, ke Kuntum mestinya bisa dijangkau dengan angkutan umum. Mengingat lokasinya dekat dengan pusat perbelanjaan di Tajur. Dari jalan Raya Tajur menuju ke Kuntum pun tidak terlalu jauh. Hitung-hitung bakar kalori sebelum masuk area wisata.

Biaya tiket masuk Rp 40 ribu dan anak umur dua tahun ke atas sudah harus membayar tiket. Di area loket, ada semacam toko suvenir tapi berupa tanaman hias. Dan Kauri yang senang sekali dengan bunga, berbinar-binar melihat aneka rupa warna bunga Krisan. Saya bilang, "Kauri boleh beli bunga setelah pulang dari Kuntum ya." Setelah melewati petugas sobek tiket, Kauri yang juga senang melihat ikan, heboh dengan penampakan kolam beberapa jenis ikan.


Nah, sebelum masuk area Kuntum, pengunjung disediakan topi caping, gratis. Di dalam Kuntum, disediakan pakan untuk ternak dan susu untuk anak sapi atau kambing. Yang ini bayar ya. Sebakul rumput untuk sapi/kambing, sebakul bayam & wortel dan seplastik kecil pakan unggas masing-masing dihargai Rp 5 ribu. Dua plastik pakan marmut dihargai Rp 5 ribu. Untuk susu kambing dihargai Rp 5 ribu per botol. Pada kenyataannya pakan-pakan yang saya beli mubazir karena semua pengunjung membeli pakan. Hewan-hewan ternak banyak yang kekenyangan. Kelinci yang diberi makan oleh anak-anak pun kebanyakan tidur karena sudah kenyang. Di dalam kandang marmut, pakannya banyaaak sekali.


Dari kandang kelinci, kambing dan sapi, kami menuju kandang unggas. Dan pakan yang sudah dibeli, mubazir juga. Akhirnya kami hanya melihat-lihat saja. Tidak jauh dari kandang unggas, ada berbagai macam kolam ikan. Ada kolam kecil untuk kegiatan tangkap ikan. Tapi, kami tidak mengambil kegiatan ini. Jadi, saya tidak tahu berapa biaya yang perlu dikeluarkan. Menurut adik ipar kegiatan tsb dikenai biaya sekitar Rp 100 ribu per kolam. Chaska tertarik memancing ikan di kolam yang lebih besar. Kail pancingan disewakan sebesar Rp 15 ribu sepuasnya. Sayangnya, kail pancingan tidak tersedia karena sudah disewa semua. Hujan mulai turun. Chaska yang ingin sekali memancing mulai merajuk. Akhirnya ditawari ayahnya untuk naik kuda selama menunggu pancingan dikembalikan. Ternyata, kuda pun tidak bisa dinaiki. Jadilah, Chaska manyun.



Sambil menunggu hujan reda, kami ishoma. Oh ia, di pintu masuk Kuntum sebenarnya ada tulisan "Dilarang Membawa Makanan Dari Luar". Tapi, kami nekat bawa bekal dari rumah untuk menghemat pengeluaran. Dan petugasnya sama sekali tidak menegur kami tuh. Di dalam Kuntum memang tersedia beberapa kantin. Tapi tidak menjual makanan berat. Jadi, yang mau bawa bekal makan siang, bawa saja. Pengunjung lain juga banyak yang membawa bekal kok. Asalkan setelah makan, selalu menjaga kebersihan ya. Tambahan informasi, h
arga makanan dan minuman yang dijual di kantin Kuntum cukup murah.  


Setelah hujan agak reda, kami kembali ke area kolam ikan. Dan ternyata ada satu kail pancing tersedia. Anak-anak dan ayahnya pun memancing ikan. Berhubung saya tidak suka memancing, saya mengajak adik-adik perempuan menuju area berkuda. Sepanjang perjalanan menuju area berkuda terdapat kebun sayuran yang boleh dipetik. Nantinya sayuran tersebut ditimbang di area peminjaman caping. Akses menuju area berkuda sudah diberi paving konblok. Kecuali bagian kebun sayuran.


Cuaca saat itu agak mendung. Di area berkuda kami hanya melihat-lihat sebentar. Lalu, kami bermaksud kembali ke kolam ikan. Ndilalah, di tengan jalan hujan turun deras sekali. Setengah berlari, kami berteduh ke kandang ayam terdekat. Kami cuma bertahan sebentar di kandang ayam karena tempatnya kecil. Akibatnya kami kena tampias air hujan. Kami pun memutuskan kembali ke area kantin yang ruangannya lebih besar. 

Selain sayuran, ada berbagai aneka buah-buahan yang boleh dipetik. Chaska sempat memetik sebuah buah ara karena dia penasaran bentuk dan rasanya seperti apa. Ingat ya, meskipun hanya satu buah, timbang dan bayar dulu sebelum pulang. Sebelum pulang, Chaska berkata, "Nanti kita kesini lagi, nyerok ikan ya mah." Oke, nak!

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...