Chaska senang sekali dengan film kartun Timmy Time dan Shaun
the Sheep. Nah, dua hari yang lalu, Chaska kasak kusuk minta dicarikan selotip.
“Buat apa?” tanya saya. “Mau ditempel di kertas, ma.” Saya pun memberi Chaska lakban karena selotip beningnya entah dimana. Chaska mulai menggunting lakban dan menempelnya di
empat sudut kertas HVS.
Lalu, Chaska menempel kertas tsb di tembok. Sampai sejauh ini, Chaska belum bilang apa yang mau dia lakukan dengan kertas tsb. Saya juga tidak bertanya. Tiba-tiba, Chaska menangis histeris dan putus asa. Rupanya selotip yang tertempel di kertas saling menempel. Terang saja, kertasnya tidak bisa menempel ke tembok. Saya pun turun tangan membantu melepas selotip dan menempelkannya di tembok. “Aka mau buat apa, sih?” tanya saya. “Aka mau ngelukis, ma,” katanya semangat. Oooo, batin saya.Ada
satu episode Shaun the Sheep dimana majikan para domba melukis peternakannya.
Tadinya saya pikir Chaska mau meniru majikan Shaun. “Bukan, ma. Itu lho kayak Timmy,” kata Chaska. Saya pun ber-oooo lagi.
Ya, di salah satu episode Timmy Time, ada adegan Timmy sedang melukis si
kucing, salah satu teman sekolahnya. Ternyata, setelah gambarnya jadi, justru gambarnya malah mengikuti majikan Shaun :P. Dan ini hasilnya:
Lalu, Chaska menempel kertas tsb di tembok. Sampai sejauh ini, Chaska belum bilang apa yang mau dia lakukan dengan kertas tsb. Saya juga tidak bertanya. Tiba-tiba, Chaska menangis histeris dan putus asa. Rupanya selotip yang tertempel di kertas saling menempel. Terang saja, kertasnya tidak bisa menempel ke tembok. Saya pun turun tangan membantu melepas selotip dan menempelkannya di tembok. “Aka mau buat apa, sih?” tanya saya. “Aka mau ngelukis, ma,” katanya semangat. Oooo, batin saya.
Gambar berturut-turut dari kanan ke kiri
1. Gambar domba yang sedang merumput
2. Gambar peta harta karun
3. Gambar truk atau traktor ya? Saya harus konfirmasi dulu ke anaknya nih :)
O ia, alat melukis yang digunakan adalah cat air. Gambarnya sederhana sekali ya. Meskipun begitu, idenya boleh juga. Soalnya selama ini, saya tidak membolehkan Chaska mencoret tembok. "Kalau mau menulis atau menggambar, pakai kertas atau tulis di lantai," kata saya berulang-ulang. Soal menulis di lantai, saya membiarkan Chaska mencoret sesuka hati dengan spidol papan tulis karena toh bisa di pel. Kalau ditembok, buat saya agak repot kalau harus mencat ulang terus menerus.

No comments:
Post a Comment