Thursday, August 27, 2015

Chaska & Teman Main

Suatu sore, saya yang sedang menemani Kauri jalan-jalan dihampiri Chaska. Saat itu, Chaska (kelihatannya) sedang main bersama anak-anak tetangga. Dengan mata berkaca-kaca, Chaska bilang, "Mama, Aka ngga boleh main sama teman-teman." "Kenapa?" tanya saya. "Ngga tahu,"jawab Chaska. "Yuk, pulang," ajak saya. Kebetulan, memang sudah menjelang azan Maghrib. 

Sampai di rumah, dengan terisak Chaska mengadu lagi ke oma. "Oma, Aka ngga boleh main sama teman-teman,""Kenapa?" tanya oma. "Ngga tahu," kata Chaska. "Tadi tu, kita lagi main hompimpa, trus Aka beda sendiri. Trus Aka ngga boleh ikut main." Oke, saya ngga tahu mekanisme permainannya bagaimana ya. Jadi yang saya katakan berikutnya adalah: "Chaska inget ngga, waktu kamu ngelarang Zaki dan Zahran main ke rumah kita?" Chaska diam. "Kira-kira, begitulah perasaan mereka waktu kamu larang main. Sama kayak perasaan Aka sekarang: ga enak. Jadi, kalau main sama-sama ya." Chaska cuma diam mendengar ucapan saya. Saya ngga mengharap Chaska akan langsung mengerti arah tujuan obrolan kami. Ngga mungkin langsung ngerti juga kayaknya. Semua butuh waktu dan proses.

Gambar dari sini

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...