Kami naik Krakatau Ekspress dari stasiun Tanah Abang, waktu keberangkatan pukul 22.30 WIB. Sebetulnya, kereta ini berhenti di stasiun dekat rumah. Tapi, perbedaan harga tiketnya 6 x lipat. Mending saya sambung menyambung deh. Oia, Krakatau Ekspress ini sudah menggunakan pendingin udara. Dan, kondisinya cukup bersih. Cuma yaa, karena kelasnya ekonomi, kursinya kurang nyaman.
Kami tiba di stasiun Merak kurang lebih pukul dua pagi. Lanjut naik kapal ferry menuju pelabuhan Bakauheni. Dari pelabuhan Bakauheni, kami masih harus menyambung angkutan sekali lagi. Orang-orang disana menyebutnya travel. Kami sampai di rumah ibu saya pukul 9 pagi.
Nah, ini pertamakalinya Kauri meihat kampung ibu saya. Jadilah, pasangan dan anak-anak sibuk main di sawah, memberi makan ayam, melihat sapi, dan main pasir. Anak-anak juga belajar menimba air dari sumur. Sewaktu saya mampir ke rumah paman, anak-anak juga memberi makan sapi. Sayangnya, saya tidak mendokumentasikan kegiatan-kegiatan ini. Sebab saya tidak ikut atau saya sedang ngobrol dengan ibu dan saudara.
Saya juga sempat mampir ke tempat bibi dari pihak ayah. Nah, ini yang buat saya senang pulang kampung. Sambal rampai! Aduuh, ini luar biasa enak. Sambal terasi biasa cuma tomatnya diganti rampai. Rampai ini bentuknya mirip tomat ceri. Tapi rasanya lebih asam dan segar. Saya mau beli untuk oleh-oleh, tapi dilarang oleh pasangan. Karena terakhir beli, rampainya benyek. Tapi, saya menyesal juga ngga beli.
Kami hanya tiga hari di kampung. Sebentar sekali ya. Saya maunya minimal lima hari.Tapi, Chaska tidak mau karena di akhir pekan ada acara family day kantor pasangan. Chaska sudah menunggu-nunggu acara ini. Kami kembali ke pulau Jawa pada saat terang. Kauri terkesan sekali dengan laut dan naik kapal. Sejak pulang, selalu bilang, "Iyi au aik apaw adi (Uri mau naik kapal lagi)." Iya nak, kapan-kapan kita naik kapal lagi ya.
No comments:
Post a Comment