Wednesday, April 13, 2016

Sosialisasi Chaska

"Kasihan dong, Chaska ngga punya teman."

Kira-kira begitulah tanggapan orang ketika tahu Chaska menjalani sekolah rumah. Saudara, kenalan, sesama mahmud (mamah muda), dst. Saya cuma bisa tersenyum atau mesam mesem. Saya tahu, kalian mengkhawatirkan kami. Khawatir akan tumbuh kembang Chaska. Atau cuma kepo? Ya, mungkin juga.

Oke, saya kasih tahu ya: kegiatan Chaska ngga melulu di rumah. Chaska mengikuti les bahasa, disitu Chaska punya teman. Yang kalau bercanda bikin satpam misuh-misuh karena telalu heboh dan berisik. Chaska mengikuti latihan bela diri, disitu Chaska punya teman. Yang kalau bercanda, bikin senpainya sewot dan kena hukuman pushup. 


Chaska tinggal di perumahan yang kanan kiri depan belakang serong kanan serong kiri banyak anak seumuran, disitu Chaska punya teman. Yang mana rumah kami, hampir setiap hari jadi basecamp bermain. Sampai-sampai rasanya pengen usir saking berisiknya. Selain itu, Chaska sering saya ajak kemana-mana. Ke tempat bermain, disitu Chaska berkenalan dengan teman baru. Naik kereta, Chaska berkenalan dengan teman baru. Acara kumpul keluarga, Chaska bermain dengan sepupu-sepupunya. 

Dengan keadaan begitu pun, saya merasa Chaska terlalu banyak bermain. Karena itu, saya memberi batasan waktu bermain untuk Chaska. Dari pagi sampai pukul 12 siang. Lalu, boleh main lagi pukul tiga sore sampai menjelang maghrib. Waktu saya tentukan itu pun, ngga lantas diisi dengan bermain sampai kalap saking karena ngga punya teman. Lain kali saya akan tulis apa kegiatan Chaska sehari-hari. Nah, kami menjalani kehidupan normal kok, pak bu. Cuma ngga sekolah formal aja. Dan kami baik-baik saja, terimakasih. 





 


Gambar dari sini

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...