Selang beberapa hari, tetangga belakang rumah ibu mertua saya mengadakan acara lamaran. Ibu mertua diundang. Pulang dari lamaran, mertua berkata, "Wah, lamaran udah kayak nikahan. Mewah banget." Kebetulan, tetangga ini cukup berada (atau di ada-adain, ngga tahu juga).
Dulu, sebelum menikah saya inginnya pernikahan sederhana. Ya karena anggarannya terbatas juga. Cukup akad dan selamatan biasa. Tapi, ibu saya berkeras diadakan resepsi. Kami sempat berhutang lho. Untungnya dalam beberapa bulan sudah lunas.
Nah, sejak anak-anak lahir, kami hampir tidak pernah merayakan sesuatu dengan besar-besaran. Mulai dari akikah, ulang tahun, sunat, dst. Cukup dirayakan bersama keluarga inti dan keluarga dari pasangan. Kami ingin anak-anak tetap sederhana meskipun kami atau mereka nanti sedang berpunya. Saya bahkan berdoa: semoga anak-anak mendapat jodoh yang juga menjunjung kesederhanaan meskipun berkecukupan. Aamiin
Gambar dari sini
No comments:
Post a Comment