Monday, May 16, 2016

Chaska dan Kesederhanaan

Belum lama ini, tetangga persis depan rumah mendirikan tenda. Chaska pun bertanya, "Rumah R ada apa, mah? Kok diriin tenda?" "R mau disunat," jawab saya. Chaska yang kebetulan sudah disunat bertanya, "Kok, Aka ngga pakai tenda?" Saya cuma bisa tersenyum. "Karena kita ngerayainnya dengan sederhana." "Kalau R, ngga sederhana? tanyanya lagi. Saya pun mengangguk.

Selang beberapa hari, tetangga belakang rumah ibu mertua saya mengadakan acara lamaran. Ibu mertua diundang. Pulang dari lamaran, mertua berkata, "Wah, lamaran udah kayak nikahan. Mewah banget." Kebetulan, tetangga ini cukup berada (atau di ada-adain, ngga tahu juga).

Dulu, sebelum menikah saya inginnya pernikahan sederhana. Ya karena anggarannya terbatas juga. Cukup akad dan selamatan biasa. Tapi, ibu saya berkeras diadakan resepsi. Kami sempat berhutang lho. Untungnya dalam beberapa bulan sudah lunas.  

Nah, sejak anak-anak lahir, kami hampir tidak pernah merayakan sesuatu dengan besar-besaran. Mulai dari akikah, ulang tahun, sunat, dst. Cukup dirayakan bersama keluarga inti dan keluarga dari pasangan. Kami ingin anak-anak tetap sederhana meskipun kami atau mereka nanti sedang berpunya. Saya bahkan berdoa: semoga anak-anak mendapat jodoh yang juga menjunjung kesederhanaan meskipun berkecukupan. Aamiin



Gambar dari sini

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...